Kamis, 07 November 2013

laporan observasi autis



BAB I
PERSIAPAN
Pada hari minggu tanggal 19 oktober 2013 saya dan teman-teman mendatangi SDN 09 koto luar. Kami disana kami bertanya pada gurunya data tentang anak yang mengalami keautisan dan kami mendapatkan data seorang anak yg bernama arka 12 tahun duduk di kelas 3, beralamat di komplek cimpago permai.
Untuk dapat menemui guru dan orang tua arka kami harus mempersiapkan mental yang kuat supaya tidak canggung dan tak ada yang tersinggung.




















BAB II
PROSES IDENTIVIKASI
A.     Aplikasi Instrumen DSM IV

No
ASPEK YANG DIAMATI

1
Gangguan Kualitatif dalam Interaksi Sosial yang Timbal Balik


Gejala:


Tidak mampu menjalani interaksi sosial yang cukup memadai: kontak mata sangat kurang, ekspresi wajah kurang hidup, gerak-gerik kurang tertuju.

Tidak bisa bermain dengan teman sebaya.


Tidak ada empati (tak dapat menerka apa yang dilakukan orang lain).

Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.

2
Gangguan Kualitatif dalam Bidang Komunikasi


Gejala:


Perkembangan terlambat atau sama sekali tidak berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal.

Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi.


Sering menggunakan bahasa aneh yang diulang-ulang.


Cara bermain kurang fariatif, kurang imajinatif dan kurang dapat meniru.

3
Adanya Satu Pola yang Dipertahankan dan Diulang-ulang dalam Perilaku, Minat dan Kegiatan


Gejala:


Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara khas dan berlebihan


Terpaku pada satu kegiatan yang rutinitas yang tak ada gunanya

Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan di ulang-ulang


Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda

4
Keterlambatan atau gangguan dalam bidang: interaksi sosial, bicara dan bahasa, dan bermain yang monoton, kurang fariatif terjadi sebelum anak berumur 3 tahun
5
Bukan disebabkan oleh sindroma rett atau gangguan disintegrative masa kanak-kanak

Nama anak      : Arka
Jenis kelamin   : Laki-laki
Tempat                        : komplek Cimpago Permai     
Hasil observasi            : arka mengalami 2 gejala pada aspek 1 dan pada aspek 2,3,4 dan 5 terdapat satu gejala
Kesimpulan     : dapat disimpulkan dari hasil identifikasi DSM IV bahwa arka adalah autis
B.     Aplikasi Instrumen CARS

Hubungan Dengan Orang lain/kemampuan bergaul
1
Normal, tidak ada kesulitan bergaul dengan orang lain. Tingkah laku sesuai umur. Anak dapat menunjukkan malu-malu, rewel, sedikit masa bodoh kalau disuruh, tetapi masih dalam batas wajar
1.5

2
Ringan, tidak mau melihat ke mata orang dewasa, kesal kalau di paksa berinteraksi. Terlalu malu. Kadang-kadang mendekap orang tuanya berlebihan untuk umurnya
2.5

3
Sedang anak sering acuh pada kehadiran orang dewasa di sekitarnya. Atensi baru muncul bila di paksa terus menerus. Anak hanya memulai sedikit kontak.
3.5

4
Berat tidak pernah peduli dengan orang dewasa atau tidak memperhatikan pa yang di kerjakan orang dewasa. Tidak pernah timbul respon atau tidak pernah memulai kontak dengan orang dewasa.

Observasi

Imitasi
1
Normal meniru suara. Kata-kata dengan gerakan sesuai umurnya.
1.5

2
Ringan, masih mau meniru tingkah laku sederhana misalnya: bentuk tangan, atau satu kata. Diperlukan usaha keras, ada keterlambatan reaksi.
2.5

3
Sedang. Hanya kadang-kadang saja mau meniru, atau hanya meniru setelah dirangsang kuat terus menerus. Ada keterlambatan reaksi.
3.5

4
Berat, jarang/tidak pernah meniru suara, kata, gerak, walau dipaksa.

Observasi

Respon Emosi
1
Normal, emosi sesuai umur dan situasi di tandai perubahan ekspresi, postur atau tingkah laku.
1.5

2
Ringan, kadang-kadang memperlihatkan respon emosional yang tidak sesuai jenis dan derajatnya serta tidak berhubungan dengan objek di sekitarnya.
2.5

3
Sedang, jenis dan derajatnya respon abnormal jelas. Reaksi kurang atau berlebihan dan tidak berhubungan dengan situasi sebenarnya (menyeringai, tertawa, jadi kaku tanpa pencetus)
3.5

4
Berat. Respon hampir selalu tidak sesuai dengan situasi sekitar. Bila anak mendapat suatu mood tertentu, sukar untuk berubah lagi. Sebaliknya dapat menunjukkan reaksi emosi yang hebat tanpa pencetus.

Observasi

Penggunaan Tubuh
1
Normal, kemampuan bergerak, koordinasi normal sesuai umur.
1.5

2
Ringan, gerakan yang agak abnormal misalnya clumsiness, gerak repetitive, koordinasi kurang baik, sedikit gerakan yang aneh.
2.5

3
Sedang, tingkah laku dan gerakan yang aneh jelas. Gerakan jari yang aneh. Posisi jari dan tubuh yang aneh, melihat terus ke satu bagian tubuh, goyang-goyang, berputar, jalan-jalan.
3.5

4
Berat, gerakan terus menetap dan makin hebat. Gerakan juga menetap walaupun diberikan aktivitas lain atau dicoba menghentikannya.

Observasi

Pengguanaan Objek
1
Normal, perhatian dan penggunaan benda-benda dan mainan yang normal
1.5

2
Ringan, kehilangan minat terhadap mainan. Penggunaan mainan tidak sesuai umur misalnya diisap atau di banting
2.5

3
Sedang, kehilangan minat atau hanya suka satu jenis mainan tetapidalam cara yang aneh. Tertarik pada bagian yang tidak penting dari mainan misalnya tertarik pada pantulan cahaya. Memasang dan melepas satu bagian dari mainan tersebut berulang kali, atau hanya dengan satu objek saja.
3.5

4
Berat. Frekuensi dan intensitas makin tinggi anak sulit dialihkan perhatiannya pada hal lain.

Observasi

Adaptasi Terhadap Perubahan
1
Normal, anak dapat berkomentar terhadap perubahan rutinitas, tetapi ia dapat menyesuaikan diri dengan perubahan rutinitas tersebut tanpa merasa terganggu.
1.5

2
Ringan, pada saat ada perubahan rutinitas dan tetap mencoba rutinitas yang lama. Bila dipaksa ia menjadi marah
2.5

3
Sedanga, ia menolak perubahan rutinitas dan tetap mencoba rutinitas yang lama. Bila dipaksa ia menjadi marah
3.5

4
Berat reaksi terhadap perubahan rutinitas sangat berat dan menjadi marah atau memperlihatkan tantrum.

Observasi

Respon Visual
1
Normal, sesuai dengan umurnya. Penglihatan digunakan bersama kemampuan lain untuk mengeksplorasi objek
1.5

2
Ringan, kadang-kadang harus diingatkan untuk melihat satu objek, ia lebih suka melihat kaca atau cahaya disbanding melihat ke orang lain. Kadang-kadang bengong saja atau tidak suka melihat mata orang.
2.5

3
Sedang, harus sering diingatkan untuk melihat satu objek, bengong, menghindari melihat mata orang lain. Melihat benda dari sudut yang aneh, atau memegang benda sangat dekat dengan mata
3.5

4
Berat selalu menghindari menatap mata orang lain atau objek tertentu atau menunjukkan bentuk berat dari gejala di atas.

Observasi

Respon Dengan Pendengaran
1
Normal, ia mendengar dengan normal sesuai umurnya, pendengaran digunakan bersama aktivitas lain.
1.5

2
Ringan, respon pendengaran berkurang atau sebaliknya berlebihan. Respon terhadap suara dapat terlambat atau suara harus diulang untuk menarik perhatian anak. Anak dapat beralih perhatiannya karena suara lain.
2.5

3
Sedang, sering tidak memperdulikan suara sampai diulang untuk beberapa kali, bisa memberikan reaksi terkejut dan menutup telinganya bila mendengar suara yang sebenarnya biasa didengar sehari-hari
3.5

4
Berat, bereaksi berlebihan atau kurang dengan derajat yang berat tanpa memandang jenis suara

Observasi

Konsep Penciuman Dan Sentuhan
1
Normal, anak mengguanakan indra pengecapan, penciuman dan sentuhan dengan normal. Ia bereaksi terhadap rasa sakit dengan normal. Ia bereaksi terhadap rasa sakit dengan biasa, tidak berlebihan.
1.5

2
Ringan ia senang memasukkan benda kedalam mulutnya. Mencium dan merasakan objek yang sebenarnya tidak ada baud an rasa. Bereaksi berlebihan atau kurang terhadap nyeri
2.5

3
Sedang. Ia terpaku pada menyentuh, mencium, mengecap suatu objek. Reaksi terhadap rasa nyeri berlebihan atau kurang
3.5

4
Berat, ia melakukan hal tersebut di atas bukan untuk mengeksplorasi obyek tetapi merupakan preokupasi. Ia sama sekali tidak takut sakit atau bereaksi berlebihan sekali terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan

Observasi

Takut Atau Gelisah
1
Normal
1.5

2
Ringan, menunjukkan takut yang kurang atau berlebihan terhadap suatu situasi
2.5

3
Sedang. Lebih berat
3.5

4
Berat, rasa takut menetap walaupun sudah berpengalaman bahwa penyebab rasa takut tersebut tidak menyebabkan gangguan apa-apa. Ia sulit ditenangkan kalau sudah takut. Sebaliknya ia dapat memperhatikan tidak takut sama sekali terhadap apapun

Observasi

Komunikasi Verbal
1
Normal, komunikasi verbal sesuai umur dan situasi
1.5

2
Ringan, memperlihatkan keterlambatan bicara. Bicara masih berarti, kadang-kadang ada akolia atau bicara terbalik-balik. Masih mengucapkan kata-kata atau jargon
2.5

3
Sedang, bicara tidak ada. Atau bila ada, merupakan campuran kata yang dapat dimengerti dan yang aneh seperti jargon, ekolia, atau kata terbalik. Dapat juga mengandung pertanyaan khusus atau preokupasi dengan topic tertentu.
3.5

4
Berat. Tidak ada yang dapat dimengerti. Suara aneh, bahasa planet

Observasi

Komunikasi Non Verbal
1
Normal
1.5

2
Ringan, kurang menggunakan bahasa nonverbal pada saat anak seumurnya menunjukkan atau meraih suatu benda
2.5

3
Sedang. Tidak dapat menggunakan komunikasi nonverbal. Tidak mengerti bila diperhatikan dengan bahasa nonverbal.
3.5

4
Berat, menggunakan bahasa nonverbal yang aneh dan tidak dapat dinmngerti. Tidak ada perhatian terhadap ekspresi wajah atau bentuk komunikasi nonverbal yang dilakukan orang lain

Observasi

Aktivitas
1
Normal
1.5

2
Ringan. Dapat lebih aktif dari normal atau agak malas dibandingkan normal. Derajat aktivitas tidak atau hanya sedikit mengganggu penampilan atau kemampuannya
2.5

3
Sedang, dapat hyperaktif dan sulit tidur. Dapat pula sangat diam
3.5

4
Berat, derajat hyperaktif atau hypoaktif berat

Observasi

Derajat dan Konsisten
1
Normal dan konsisten
1.5

2
Ringan,tidak pandai seperti anak seumurnya. Kemampuan kurang di semua faset
2.5

3
Sedang, secara umum tidak sepandai anak seumurnya. Tetapi di satu atau beberapa faset kepandaiannya mendekati normal dibandingkan anak lain
3.5

4
Berat. Secara umum tidak sepandai anak seumurnya, tetepi di satu atau beberapa faset kepandaiannya lebih naik dibandingkan anak lain.

Observasi

Lembaran Pengelolaan dan Penafsiran Hasil   : Arka
Tanggal                                                            : 19 oktober 2013
Diisi oleh                                                         : Hilmi Sri Amra
Derajat
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Hubungan dengan orang lain






Imitasi






Respon emosi






Penggunaan tubuh






Penggunaan obyek






Adaptasi terhadap perubahan






Respon visual






Respon pendengaran






Pengecapan, penciuman, sentuhan






Takut atau gelisah






Komunikasi verbal





Komunikasi nonverbal






Aktivitas






Derajat dan konsistensi respons intelektual






Total
4
1.5
10
5
9

4


skor
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
Bukan autisme
Ringan
Sedang
Berat
Berdasrkan identifikasi, diperoleh skor Arka sebesar 33,5, dan dapat disimpulkan ia mengalami autis ringan.
C.     Hasil Identivikasi
Pada saat kami mendatangi rumah arka kami disambut hangat oleh ibunda arka, lalu kami memperkenalkan diri satu persatu. Kami menanyai arka apa saja kesukaan arka, siapa saja nama teman arka, dan dari cara arka menjawab terlihat bahwa arka mengalami sedikit kesulitan dalam berbicara banyak kata yg di ulangnya berkali-kali.
Kemudian kami meminta arka untuk menyusun oazle walaupun lama arka menyusunnya tetapi dia mampu menyelesaikannnya dengan sempurna. Ketika salah satu dari kami mengeluarkan handphone arka langsung mengalihkan pandangannya pada handphone tersebut dan mengambilnya, setelah itu sulit mnegajaknya untuk berbicang-bincang, karna perhatiannya terpusat pada handphon tersebut.
Menurut penuturan ibunda arka mengalami kesulitan dalam menulis, tetapi arka sekarang sudah mengalami kemajuan setelah diterapi. Sebelum diterapi arka sering mengalami tantrum. Hanya saja saat ini arka masih takut suara hujan dan petir. Jadi kesimpulannya dari hasil identifikasi DSM IV dan CARS arka mengaami autis ringan.






















BAB III
PENUTUP
A.     Permasalahan yang Dialami
           
Kesulitan dalam mendapatkan perhatian arka apalagi ketika ada handphone. Arka tidak mau kontak mata dengan kami.

B.     Solusi

Berusaha menarik perhatiannya. Ibunya membantu kami untuk menarik perhatian arka supaya mau berkomunikasi dengan kami.

C.     Saran

Mudah-mudahan semua anak autis mendapatkan pelayanan dan perhatian yang baik seperti arka yang bisa mendapatkan perhatian dan dapat lebih baik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar